Waspada! Ini Dia 5 Dampak Buruk dari Gaya Hidup Fast Living

Waspada! Ini Dia 5 Dampak Buruk dari Gaya Hidup Fast Living

Perkembangan teknologi dan industri yang pesat mendorong munculnya gaya hidup fast living atau kehidupan yang serba cepat dan konstan. Pola hidup ini menekankan pekerjaan untuk dilakukan lebih cepat dan mendorong manusia bekerja lebih keras.

Pola hidup fast living memberikan dampak pada manajemen waktu yang lebih baik, pengalaman banyak dalam waktu singkat, serta produktivitas tinggi. Namun, pola hidup ini juga memiliki dampak buruk.

Dampak Buruk Gaya Hidup Fast Living

Selalu merasa cemas, stres, lelah, dan tertekan? Mungkin Anda menerapkan gaya hidup fast living. Berikut beberapa dampak buruk dari pola hidup fast living.

Meski saat ini banyak orang yang beralih ke pola hidup slow living, namun masih ada beberapa orang yang memiliki pola hidup cepat. Lalu, apa saja dampak buruk dari fast living lifestyle? Berikut ulasan lengkapnya:

1. Memicu Stres

Pola hidup fast living memberikan dampak dimana setiap individu dituntut untuk bekerja dengan tenggat waktu yang ketat, beban kerja banyak, dan ekspektasi yang tinggi. Hal ini bisa menyebabkan banyak orang merasa tertekan, stres, dan kelelahan.

Belum lagi, Anda dibombardir dengan informasi dan pesan dari media sosial. Kondisi tersebut tak jarang membuat sebagian orang merasa kewalahan, cemas, dan stres.

Tekanan yang berat tersebut akan membuat orang kehilangan keseimbangan hidup yang baik sehingga berakhir burn out. Pola hidup ini jika diteruskan bisa menyebabkan penurunan kinerja dan kesulitan dalam menyelesaikan masalah.

2. Kecemasan

Kecemasan seperti takut atau khawatir termasuk perasaan wajar yang bisa Anda rasakan saat sedang stres.

Kecemasan ini sebenarnya memberikan sejumlah manfaat seperti meningkatkan fokus dan menjaga agar Anda tetap waspada. Namun, kecemasan berlebihan bisa memberikan dampak buruk bagi hidup.

Saat ini, orang lebih mudah merasa cemas karena informasi berlebih, tuntutan pekerjaan, kehidupan sosial, serta lingkungan yang menekan seseorang untuk terus produktif dan maju.

3. Gangguan Tidur

Stres, jadwal kerja yang tidak teratur, serta tekanan untuk terus produktif, bisa menyebabkan orang tidak mendapatkan istirahat yang cukup dan gangguan tidur seperti insomnia.

Kurang tidur ini nantinya juga bisa mempengaruhi kesehatan tubuh seseorang secara keseluruhan.

Sulit tidur bisa terjadi karena saat Anda stres atau banyak pikiran, sehingga tubuh memproduksi hormon kortisol serta peningkatan detak jantung yang mengganggu tidur Anda. Kondisi ini juga bisa diperparah dengan makan makanan yang tidak sehat.

Saat kondisi kesehatan fisik menurun, maka tubuh akan lebih mudah terkena penyakit. Jadi, pola hidup yang serba cepat ini tidak hanya berpengaruh pada kesehatan mental, namun juga kesehatan fisik.

4. Banyak Momen Terlewatkan

Tuntutan bekerja keras setiap saat membuat orang menjadi lebih menghabiskan waktunya untuk bekerja dibandingkan berinteraksi dengan orang terdekat. Hal tersebut membuat Anda bisa melewatkan banyak momen indah dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, banyak orang beralih ke gaya hidup slow living yang bisa membantu lebih fokus pada masa kini menikmati momen hidup dengan lebih baik.

5. Dampak Lingkungan

Selain berdampak pada kehidupan manusia, pola hidup serba cepat juga memberikan dampak buruk pada lingkungan. Beberapa kerusakan lingkungan alam terjadi karena perkembangan industri yang cepat, mulai dari industri makanan maupun pakaian.

Industri banyak membuat produk sekali pakai dengan harga pendek serta fokus pada tren, yang menyebabkan kerusakan alam.

Beberapa dampak buruk fast living pada lingkungan di antaranya yaitu polusi udara sampai pencemaran air dan tanah akibat penggunaan bahan kimia.

Gaya hidup serba cepat memang memberikan hidup yang lebih maju dan praktis. Namun, pola hidup ini juga memberikan dampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik. Oleh karena itu, Anda bisa mencegahnya dengan menerapkan pola hidup slow living.

Zia Ramadhani

Zia Ramadhani