4 Pulau Saksi Sejarah Indonesia di Kepulauan Seribu

4 Pulau Saksi Sejarah Indonesia

Kepulauan Seribu tidak hanya menawarkan pantai-pantai yang indah, tetapi juga ada beberapa pulau yang menjadi bagian sejarah Indonesia. Pulau ini menjadi saksi bisu berbagai peristiwa bersejarah yang terjadi di masa penjajahan dulu.

Bila berkunjung ke sana, wisatawan dapat menemukan beberapa ornamen bersejarah seperti bangunan bersejarah atau puing-puing dari benda bersejarah lainnya. Penasaran pulau apa saja? Mari cek informasinya dalam pembahasan berikut!

4 Pulau yang Berperan dalam Sejarah Indonesia di Kepulauan Seribu

Pesona pantai di Kepulauan Seribu memang sangat menawan sehingga tidak heran jika banyak orang yang rela menempuh perjalanan jauh untuk sampai ke sana. Selain itu, beberapa di antaranya menyimpan sejarah perjuangan Indonesia. Adapun pulau tersebut yaitu:

Pulau Onrust

Pulau Onrust

Pulau bersejarah yang pertama yaitu Pulau Onrust. Pulau ini pernah menjadi pulau pertanahan gubernur VOC pada tahun 1816. Selain itu, di pulau ini juga terdapat banyak sekali makam jenazah. Namun, hanya 4 nama yang dapat teridentifikasi dari total 42 makam yang ada.

Nama Onrust diambil dari nama seorang bangsawan keturunan Belanda, yaitu Baas Onrust Cornelis van der Waick. Dahulu, pulau ini merupakan tempat perahu dan kapal layar bersandar untuk mengangkut pasukan angkatan laut kolonial Belanda.

Kini, Pulau Onrust dinobatkan sebagai Taman Arkeologi pada masa gubernur DKI Jakarta ke-7, yakni Ali Sadikin. Penghargaan ini tidak hanya berlaku bagi Pulau Onrust saja, tetapi untuk beberapa pulau lainnya seperti Pulau Cipir, Bidadari, dan Kelor.

Pulau Panggang

Sejak tahun 1986, Pulau Panggang akhirnya ditetapkan sebagai bagian dari pemerintah kabupaten Kepulauan Seribu. Di pulau ini, wisatawan dapat melihat beberapa bangunan tua yang menjadi bagian dari sejarah Indonesia pada masa penjajahan Belanda.

Pulau ini juga kental akan cerita sejarah tentang seorang pendekar darah putih yang dipercaya sangat kuat. Konon, pendekar ini hidup pada awal tahun 1900-an dan merupakan seorang Mandara yang tersohor kesaktiannya.

Bahkan, warga sekitar percaya jika pendekar darah putih ini mampu mayang seperti dalam film-film. Kesaktian dari pendekar ini dianggap sebagai penyebab bajak laut dan Belanda tidak mampu menjamah Pulau Panggang. Selain itu, pendekar ini juga dipercaya mempunyai mata batin yang kuat sehingga dapat memprediksi kejahatan.

Pulau Cipir

Pulau Cipir menyimpan banyak sekali fakta unik yang memilukan. Pulau ini yang menjadi saksi hukuman gantung yang diberikan pada pribumi dan Belanda yang tidak patuh pada Jepang.

Selain itu, pulau ini juga sempat menjadi tempat karantina haji. Namun, banyak jamaah haji yang disuntik mati oleh para penjajah. Bahkan, banyak di antara mereka yang diperlakukan bagai tawanan dan dieksekusi mati oleh penjajah. Hal ini terbukti dari adanya kawat berduri yang lebih mencerminkan penjara daripada karantina.

Pulau Kelor

Pulau Kelor merupakan salah satu pulau dari Kepulauan Seribu yang menawarkan panorama yang sangat memukau. Menariknya, ternyata wisata ini dibangun oleh seorang pribumi yang menjadi tawanan Belanda.

Pulau ini dapat dikatakan sebagai saksi bisu perjuangan pribumi saat melawan bangsa Belanda. Salah satu peninggalannya yakni bengunan benteng Martello, sebuah bangunan tua yang menonjol.

Benteng ini ternyata bangunan hasil VOC yang dibentuk melingkar sebagai pertahanan pada saat melawan bangsa Inggris, Portugis dan Spanyol. Benteng ini didominasi oleh bata merah dan kini menjadi wisata bersejarah.

Demikian sederet pulau wisata di Kepulauan Seribu yang mengandung cerita sejarah Indonesia. Selain kental dengan sejarahnya, tentu pulau-pulau tersebut juga menyajikan pemandangan yang cantik.

Nayla Griselda

Nayla Griselda