Rupiah sudah menjadi mata uang dan nilai tukar perdagangan di Indonesia sejak dulu. Desain dan pecahan rupiah juga sudah banyak berganti. Namun tidak banyak yang tahu ada sisi unik dari mata uang ini. Termasuk sejarah, asal usul nama rupiah dan sisi unik lainnya.
Uang rupiah bukan hanya menjadi alat pembayaran yang sah, namun juga termasuk dalam sejarah Indonesia. Tidak dapat dipungkiri, keberadaan uang juga menjadi saksi bisu perjuangan bangsa dan negara serta identitas negara yang patut diketahui.
Salah satu sejarah penting adalah bahwa pada tanggal 30 Oktober 1946, ORI (Oeang Republik Indonesia) lahir dan menjadi mata uang resmi negara Indonesia. Pada ulasan kali ini, Anda akan diberikan fakta menarik seputar mata uang di Indonesia. Intip ulasan lengkapnya!
Fakta Unik Mata Uang Indonesia, Bagian Penting dari Sejarah Indonesia!
Perkembangan mata uang Indonesia dari masa ke masa selalu menarik untuk diketahui. Sebelum Indonesia memiliki Rupiah (Rp) sebagai mata uang resmi negaranya, tentu terdapat berbagai fakta menarik lainnya. Berikut ini ulasannya:
- Periode Mata Uang Indonesia tahun 800-1600
Sebelum masa penjajahan bangsa Eropa dimulai, Indonesia berada pada masa kerajaan seperti Kerajaan Majapahit, Sriwijaya dan sebagainya. Pada masa ini, sejarah mencatat bahwa alat transaksi pembayaran yang sah dan digunakan adalah koin emas, tembaga dan perak.
Selain itu, manik-manik berharga juga dapat menjadi alat pembayaran yang sah. Mata uang berbentuk kertas belum ditemukan, apalagi digunakan. Anda dapat menemukan bentuk dan contoh koin sebagai alat pembayaran di masa kerajaan Indonesia di berbagai museum.
- Periode Mata Uang Penjajahan Belanda
Sejarah perjalanan mata uang Indonesia tidak terlepas dari era kolonialisme Belanda pada tahun 1600-1942. Pada masa ini, mata uang yang digunakan belum bernama Rupiah (Rp) tetapi menggunakan gulden untuk transaksi pembayaran sehari-hari.
Awalnya, memang bangsa Eropa yang datang ke Indonesia membawa koin emas dari Portugal dan Venesia serta dolar perak dari Peru dan Bolivia. Namun pada tahun 1752, Belanda mulai mencetak uang kertas pertama dan membangun bank pertama yaitu De Bank Courant dan Bank Van Leening.
Setelah penjajahan Belanda berakhir dan digantikan oleh penjajahan Jepang lalu kembali lagi dikuasai Belanda. Indonesia kembali menggunakan mata uang Gulden NICA (periode 1943-1945). Namun, pada 2 Oktober 1945 yang mana pada saat itu Indonesia sudah merdeka, Presiden Soekarno melarang penyebaran uang kertas Gulden NICA.
- Periode Mata Uang Penjajahan Jepang
Sejarah mata uang yang tak terlepas dari sejarah Indonesia berikutnya adalah periode mata uang di masa penjajahan Jepang. Mulai tahun 1942 ketika Jepang menguasai wilayah Indonesia, uang gulden dan uang lokal sudah tidak resmi digunakan.
Sebagai salah satu penggantinya adalah uang kertas baru yang diterbitkan oleh De Japansche Regeering. Seri nominal yang paling awal dikeluarkan adalah cent (1 sen), vijf cent (5 sen), dan Tien Cent (10 sen). Pada masa penjajahan Jepang, nama mata uang yang dikeluarkan memang masih berbahasa Belanda dan bukan mata uang Jepang (Yen).
- Periode Mata Uang Rupiah
Fakta terakhir tentang mata uang adalah periode ketika Rupiah sudah menjadi mata uang resmi Indonesia. Periode ini berlangsung setelah kemerdekaan Indonesia hingga saat ini. Telah disebutkan sebelumnya jika ORI pertama kali berlaku pada tanggal 30 Oktober 1946.
Sebelumnya, Indonesia memang masih menggunakan 4 mata uang yang sah yaitu De Javasche Bank, De Japansche Regeering, Dai Nippon dan Dai Nippon Teikoku Seibu. Percetakan uang pertama kali oleh ORI dilakukan di Percetakan Republik Indonesia.
Fakta menarik lainnya juga berkaitan dengan asal-usul nama “Rupiah” yang merujuk pada satu kata yaitu “rupiya” atau bahasa Sansekerta “rupya” yang artinya perak yang dibentuk atau wrought silver. Memang ada sedikit kesamaan mata uang Indonesia “Rupiah” dengan mata uang India “Rupee”.
Itulah fakta salah satu sejarah Indonesia yang menarik, yaitu perjalanan mata uang Indonesia. Keberadaannya yang selalu dinantikan memiliki sejarah dan proses yang panjang hingga saat ini. Desain yang terus berganti dari periode ke periode juga menjadi bagian dari sejarah mata uang itu