Gejala Tetanus Pada Luka yang Perlu Anda Waspadai

Jika Anda atau teman tidak sengaja menginjak paku yang berkarat, patut untuk diwaspadai apakah akan mengalami gejala tetanus pada luka sesudahnya. Sebab kondisi ini memang benar-benar sangat berbahaya dan menyakitkan jika memang benar mengalami penyakit ini.

Apabila tidak mendapatkan perawatan yang tepat, tetanus bisa saja mengancam jiwa seseorang. Hal ini di karenakan efek racunnya bisa mengganggu proses bernafas anda. Jika kondisi ini terus berlanjut maka sangat berbahaya karena bisa mengancam jiwa seseorang.

Ketahui Gejala Tetanus pada Luka

Tetanus itu adalah suatu kondisi di mana bukan karena Anda tertusuk oleh suatu benda tertentu. Melainkan karena adanya bakteri bernama Clostridium tetani yang ada di dalam benda tersebut. Sehingga ketika tubuh tertusuk oleh suatu benda yang mengandung bakteri tersebut, apalagi jika tertusuk dalam jarak yang panjang, maka risiko terkena tetanus akan semakin besar.

Sebab jalan Clostridium tetani menuju ke saraf akan semakin dekat, dengan begitu patut dilakukan pemantauan lebih lanjut jika Anda atau teman secara tidak sengaja menginjak paku berkarat. Lalu apa saja gejala tetanus pada luka, tentu ada beberapa gejala yang akan terjadi secara umum, semisal kelelahan, berkeringat saat dingin, nyeri sendi, sensitif, dan masih banyak lagi.

Hanya saja jika berbicara mengenai gejala yang sudah seharusnya dibawa ke pusat kesehatan, ada gejala seperti otot rahang, wajah, leher yang kaku, kesulitan menelan, dan perut keras. Jadi, semisal dalam beberapa jam tidak menunjukkan perkembangan yang bagus, dan malah menunjukkan gejala yang demikian, segera bawa ke pusat kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan.

Macam-macam Tetanus yang Perlu Di Waspadai

Sesudah Anda mendapatkan informasi mengenai gejala tetanus pada luka, sebaiknya juga mengetahui apa jenisnya berdasarkan temuan pada pemeriksaan klinis nantinya supaya lebih memiliki gambaran.

1. Tetanus umum

Tidak harus dipicu oleh luka tertusuk atau sayatan besar, melainkan luka kecil saja juga sudah bisa kemungkinan untuk terkena tetanus umum juga. Hampir 90% semua terjadi karena adanya infeksi Clostriudium tetani, sementara gejala paling umum terjadi biasanya bukan dalam satu hari dua hari. Melainkan satu atau dua minggu saat terinfeksi pertama kali, semakin dekat dengan pusat sistem saraf maka akan semakin cepat durasi untuk terkena gejala paling umumnya.

2. Tetanus neonatal

Merupakan kasus yang paling banyak menyayat hati, bagaimana tidak yang harusnya seorang bayi mampu melihat dunia dengan bahagia malah harus menemui ajalnya lebih cepat. Itu disebabkan oleh ibu yang belum menerima vaksinasi tetanus saat masih kecil.

Sehingga tidak heran meski pada negara berkembang banyak angka kelahiran tapi juga banyak angka kematian. Untuk masa inkubasi jauh lebih cepat karena bayi baru lahir tidak memiliki sistem imun yang bagus sama seperti orang dewasa.

3. Tetanus lokal

Gejala tetanus pada luka lokal ini mungkin hampir dikatakan jarang, sebab tidak banyak orang yang mengalaminya di jaman sekarang. Hanya saja jika sudah terkena sekali akan membuat tubuh jadi kejang-kejang tidak terkendali, tapi setiap orang akan memiliki daya tahan tersendiri terhadapnya. Bisa saja tahan dan bisa saja tidak, sebab kondisi tubuh setiap orang pasti berbeda. Ada yang memiliki imun sangat bagus dan sangat buruk.

4. Tetanus sefalik

Lebih singkat dari pada tetanus lainnya, di mana masa inkubasi sefalik hanya akan berlangsung pada 1 sampai 2 hari saja. Biasanya akan menyerang seseorang saat sudah mengalami infeksi telinga dan cedera kepala, jadi ketika Anda mengalami hal itu sebaiknya untuk lebih higienis.

Komplikasi Tetanus yang Kemungkinan Terjadi dan Cara Penanganannya

Ketika sudah mengetahui apa saja macamnya, ketika Anda mengalami gejala tetanus pada luka, sebaiknya langsung tangani sesegera mungkin jika tidak ingin mengalami komplikasi. Pada banyak kasus sebelumnya, komplikasi tetanus itu sangat beragam dan bisa mengancam jiwa seseorang. Apa saja komplikasi bisa Anda simak di sini.

  • Gangguan sistem pernafasan, sebab otot di dalam pernafasan mungkin akan kejang-kejang dan membuat seseorang tidak bisa bernafas.
  • Kejang terlalu lama bisa membuat tulang retak dengan sendirinya, apalagi jika tulang seseorang tidak kuat karena kekurangan kalsium.
  • Infeksi nosokomial bisa juga terjadi ketika seseorang telat memeriksakan diri ke rumah sakit, pada akhirnya harus dirawat lama dan berujung pada emboli paru, pneumonia, ulkus dekubitus, dan sebagainya.
  • Kematian juga bisa saja terjadi karena kembali lagi saat otot di dalam tubuh kejang-kejang maka organ di dalamnya tidak akan bekerja, khususnya paru-paru yang jelas sangat penting peranannya.

Setelah membaca dampak bahaya yang ditimbulkan dari tetanus, maka perlu anda ketahui cara menanganinya, yaitu : segera bersihkan area luka lalu tutup dengan perban, tujuannya bukan untuk gaya-gayaan. Melainkan agar bakteri dari luar tidak mudah masuk ke dalamnya. Sementara jika tubuh sudah terlanjut mengalami gejala ringan, dokter pasti akan memberikan beberapa obat khusus sesuai dengan kegunaannya.

Bisa saja dengan obat antitoksin yang menetralkan racun, antibiotik melawan C. Tetani, vaksinasi, sedatif, dan obat lain seperti magnesium sulfat dan beta blocker. Dengan tujuan agar membuat pernafasan tetap lancar meski gejala tetanus pada luka sudah mulai mengkhawatirkan, selama langsung segera dibawa ke dokter semua pasti aman.

Yuana Elvi

Yuana Elvi