Salah satu komponen utama yang ada di dalam sistem AC mobil adalah freon. Komponen ini berguna untuk menyerap uap panas dari udara dan menciptakan suhu udara dingin sehingga membuat ruang kabin terasa sejuk dan nyaman.
Ternyata, jenis freon AC ini tidak hanya satu macam saja, melainkan terdiri dari berbagai jenis dengan fungsi yang beragam. Apa saja jenis dari komponen freon AC tersebut? Berikut informasinya.
Mengenal 4 Jenis Freon AC Mobil dan Fungsinya
Di dalam sistem pendingin kendaraan terdapat freon, yaitu zat cair khusus yang berfungsi sebagai penyerap panas. Freon AC ini terdiri dari beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan kandungan zat di dalamnya. berikut ragam jenis freon AC yang ada di pasaran.
1. R-12
Jenis freon AC yang pertama adalah R-12, kerap digunakan untuk kendaraan keluaran lama. Penggunaan freon jenis ini dihentikan pada awal tahun 2000-an karena ditengarai mengandung zat chlor yang berbahaya bagi bumi.
Sebab, zat tersebut akan mempercepat proses terjadinya global warming karena memiliki kemampuan untuk merusak lapisan ozon bumi. Beberapa karakteristik yang ada pada R-12 diantaranya adalah:
- Tidak beracun.
- Tidak Berbau.
- Tidak berwarna.
- Tidak menyebabkan korosif.
- Tetap stabil meski dipakai pada kondisi suhu udara rendah atau tinggi.
- Sulit terbakar.
2. R-134a
Jenis freon AC yang kedua adalah R-134a, termasuk freon yang paling populer dan banyak diaplikasikan untuk sistem pendingin pada kendaraan modern. Itu sebabnya R-134a dianggap sebagai freon standar oleh banyak perusahaan otomotif.
R-134a juga dikenal sebagai freon yang ramah lingkungan. Sebab, memiliki kandungan zat yang terbilang aman dan tidak membuat lapisan ozon menjadi rusak. Hanya saja, penggunaannya tidak bisa digabungkan dengan jenis freon AC lainnya. Beberapa karakteristik yang dimiliki R-134a diantaranya adalah:
- Tidak menimbulkan korosi.
- Unsur serta struktur kimiawi yang terkandung di dalamnya terbilang stabil.
- Tidak mengandung zat chlor.
- Memiliki kemampuan dielektrik yang cukup tinggi.
3. R-22
Jenis freon AC mobil yang ketiga adalah R-22. Merupakan freon yang diciptakan pada pertengahan tahun 90-an, bisa dikatakan sebagai pengganti R-12. Pada masanya, freon jenis ini kerap digunakan pada sistem pendingin berukuran kecil, salah satunya adalah sistem pendingin untuk kendaraan roda empat.
Kandungan zat pada R-22 yang masuk kategori kelas HCFC ternyata terbilang mampu merusak lapisan ozon jika digunakan secara berlebihan, meskipun dampaknya tidak sebesar jenis R-12. Beberapa karakteristik yang dimiliki R-22 diantaranya adalah:
- Mudah menyerap air.
- Bersifat non korosif.
- Memiliki kemampuan dielektrik yang lumayan besar.
4. Hydrocarbon
Jenis freon keempat adalah hydrocarbon yang terbuat dari bahan alami seperti karbon dan hidrogen. Keunggulan yang dimiliki oleh freon jenis ini diantaranya adalah:
- Ramah lingkungan.
- Tidak merusak lapisan ozon.
- Potensi tingkat pemanasan global terbilang kecil.
- Memiliki tingkat GWP yang relatif kecil.
Meskipun memiliki beberapa keunggulan, namun hydrocarbon jarang digunakan di Indonesia sebagai freon AC kendaraan. Sebab, kandungan zat pada freon ini termasuk golongan yang mudah sekali terbakar. Sedikit saja membuat kesalahan saat pengisian freon bisa membuat komponen AC kendaraan pribadi Anda bermasalah.
Selain keempat jenis freon tersebut, sebenarnya ada satu lagi jenis freon yang ada di pasaran yaitu freon R-410A. Keunggulan freon ini adalah mempunyai tekanan yang tinggi sehingga bisa menciptakan suhu dingin secara optimal. Hanya saja, R-410A lebih banyak diaplikasikan untuk sistem pendingin berkapasitas besar.
Untuk bisa menentukan jenis freon AC mobil mana yang cocok, Anda sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan mekanik langsung saja ke bengkel resmi terdekat. Jangan lupa tanyakan keunggulan dan kekurangan masing-masing jenis freon untuk memastikan jenis freon AC yang dipilih sesuai dengan kebutuhan Anda.