Pemilihan oktan bensin yang tepat adalah salah satu tips otomotif yang sangat penting untuk menjaga kinerja mesin mobil Anda. Pasalnya, bahan bakar yang digunakan dapat mempengaruhi efisiensi proses pembakaran, performa mesin, bahkan umur kendaraan.
Namun, banyak pengemudi yang masih bingung bagaimana cara memilih oktan yang sesuai dengan kebutuhan mobilnya. Karena itu, mari ketahui bagaimana panduan lengkapnya melalui artikel ini!
Apa Itu Oktan Bensin dan Pengaruhnya pada Mesin?
Sebelum mengetahui tips otomotif terkait cara memilih oktan yang tepat, ketahui dulu apa definisinya. Oktan adalah sebuah standar ukuran yang berfungsi menunjukkan tingkat kompresi maksimum yang dapat diterima oleh bensin sebelum terbakar secara spontan.
Angka ini sering juga disebut sebagai RON (Research Octane Number), yang diperoleh melalui pengujian bahan bakar dengan berbagai tingkat tekanan.
Semakin tinggi angka oktan, artinya semakin lambat bahan bakar akan terbakar di ruang mesin, yang berarti mesin Anda lebih terlindungi dari potensi kerusakan seperti knocking (detonasi) yang dapat terjadi akibat proses pembakaran yang tidak sempurna.
Jika dibiarkan, knocking dapat merusak komponen mesin dalam jangka panjang, seperti piston dan silinder. Oleh karena itu, penting untuk memahami jenis mesin mobil Anda untuk memilih bahan bakar yang tepat.
Jenis-Jenis Oktan Bensin dan Perbedaan Kinerjanya
Pada umumnya, bensin yang tersedia di pasaran, khususnya yang ada di Pertamina Indonesia, dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan angka oktannya, yaitu:
-
Oktan 88 (Premium)
Ini bahan bakar yang paling sering digunakan untuk kendaraan dengan mesin berkompresi rendah. Jenis bensin ini cenderung lebih mudah terbakar, dan seringkali menyebabkan knocking pada mesin berkompresi tinggi.
-
Oktan 90 (Pertalite)
Sementara itu, oktan 90 sering digunakan pada kendaraan standar dengan rasio kompresi sedang. Bensin ini lebih stabil dibandingkan dengan oktan 88 dan cocok untuk kendaraan dengan mesin yang tidak memerlukan bahan bakar beroktan tinggi.
-
Oktan 92-95 (Pertamax)
Di sisi lain, oktan 92-95 umum digunakan untuk kendaraan dengan mesin berkompresi lebih tinggi. BBM ini lebih tahan terhadap tekanan dan suhu tinggi, yang membuatnya cocok untuk mobil performa tinggi, seperti mobil sport atau SUV.
Tips Otomotif untuk Menentukan Oktan Bensin yang Tepat
Lalu, apakah memilih oktan bensin yang lebih tinggi dari yang diperlukan akan membuat mobil Anda lebih hemat bahan bakar? Faktanya, penggunaan bahan bakar dengan oktan lebih tinggi dari yang disarankan tidak akan meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Sebaliknya, hal ini hanya akan membuat biaya operasional lebih tinggi tanpa memberikan manfaat yang signifikan untuk mesin. Anda tetap harus menyesuaikan pemilihan oktan dengan rasio kompresi mesin kendaraan Anda.
Jadi, sebelum memutuskan bahan bakar mana yang akan digunakan, Anda perlu memahami spesifikasi kendaraan Anda. Berikut adalah beberapa tips yang bisa diterapkan:
-
Cek Buku Manual Mobil Anda
Setiap mobil memiliki rekomendasi oktan dari pabrikannya. Biasanya, informasi ini tercantum dalam buku manual atau stiker yang terletak di dekat tutup tangki bensin.
-
Perhatikan Rasio Kompresi Mesin
Mesin dengan rasio kompresi tinggi membutuhkan bensin beroktan lebih tinggi untuk mencegah terjadinya knocking. Sebaliknya, mesin berkompresi rendah bisa menggunakan bensin dengan oktan lebih rendah.
-
Kondisi Mesin dan Sistem Pendingin
Mesin yang dalam kondisi baik dan dilengkapi dengan sistem pendingin yang efisien dapat mengatasi penggunaan bensin dengan oktan lebih rendah tanpa menimbulkan knocking.
Namun, jika sistem pendingin kurang optimal, penggunaan bensin dengan oktan lebih tinggi bisa membantu mengurangi risiko tersebut.
Oleh karena itu, selalu perhatikan rekomendasi pabrikan dan tips otomotif dari petugas bengkel resmi untuk menyesuaikan oktan bensin dengan rasio kompresi mesin mobil Anda. Dengan begitu, mobil Anda akan berjalan dengan lancar dan lebih hemat bahan bakar.